Facebook Twitter RSS Feed

LULUH TIDAKNYA P (kajian Bahasa Indonesia)




waah.. seiring perkembangan jaman, pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar semakin diabaikan. apalagi di jaman reformasi seperti sekarang ini. dengan banyaknya bahasa baru yang muncul seperti bahasa tren anak muda atau bahasa gaul, bahasa Indonesia yang seharusnya menjadi bahasa wajib, semakin tersingkir.

kali ini, kita membahas tentang luluh tidaknya P. penting nggak sih kita bahas?? menurut saya pribadi, sangatlah penting kalau dibahas dijaman yang semakin ngawur dan salah kaprah seperti sekarang ini. supaya kita selalu ingat akan bahasa kita yang asli, yang benar, jadi sangat berguna untuk penulisan karya-karya ilmiah, skripsi (waduh!), proposal, dsb.

kita langsung mulai saja ya..
kaidah dalam bahasa Indonesia jelas, namun pada praktiknya sering membingungkan. kita menemukan bentuk penulisan atau pengungkapan kata mempercayai (p tidak luluh) dan memercayai (p luluh).

kenapa ada perbedaan?? penyebabnya adalah sangkaan orang bahwa per dianggap imbuhan. sehingga huruf p tidak luluh (mempercayai). kemudian yang lain menganggap per adalah bukan imbuhan sehingga p luluh (memercayai).

padahal yang benar adalah huruf p pada kata percaya bukanlah imbuhan, maka seharusnya p luluh. sehingga yang benar adalah MEMERCAYAI bukan mempercayai.

sedangkan dikasus yang lain seperti pertandingkan dan pertemukan memang p tidak luluh karena per memang suatu imbuhan (dari kata dasar tanding dan temu). perlu diketahui bahwa per pada percayai, perkarakan, perkosa, peduli, pesona bukanlah imbuhan. maka bentuk yang benar adalah memercayai, memerkarakan, memerkosa, memedulikan, memesona.

bentuk dasar yang masih asing juga menjadi alasan tidak luluhnya p. contoh presentasi - mempresentasikan, permanen - pempermanenkan, pascasarjana - mempascasarjanakan. padahal asing tidaknya bentuk dasar, masih sulit ditentukan batasannya. jadi, yang benar penulisannya antara lain adalah:

me + produksi --> memroduksi
me + program --> memrogram
me + proses --> memroses
me + klasifikasi --> menglasifikasi
me + kategorikan --> mengategorikan
me + transfer --> menransfer
me + survey --> menyurvey
me + sukseskan --> menyukseskan

(sumber: intisari, oktober 2007)
:-)

0 comments:

Post a Comment